METODE
SURVEI KONSUMSI MAKANAN UNTUK INDIVIDU
Metode
pengukuran konsumsi makanan untuk individu antara lain :
1. METODE FOOD RECALL 24 JAM
a.
Pengertian Recall 24 Jam
Prinsip
dari metode food recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah
bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu.
Menurut
E-Siong, Dop, Winichagoon (2004) untuk survei konsumsi gizi individu lebih
disarankan menggunakan recall 24 jam konsumsi gizi dikarenakan dari sisi
kepraktisan dan kevalidan data masih dapat diperoleh dengan baik selama yang
melakukan terlatih.
Metode
ini cukup akurat, cepat pelaksanaannya, murah, mudah, dan tidak memerlukan
peralatan yang mahal dan rumit. Ketepatan
menyampaikan ukuran rumah tangga (URT) dari pangan yang telah dikonsumsi oleh responden,
serta ketepatan pewawancara untuk
menggali semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden beserta ukuran
rumah tangga (URT).
b.
Tahapan melakukan Recall 24 jam Konsumsi Gizi
Recall
konsumsi gizi memiliki unit analisis terkecil selama 24 jam atau sehari. Jangka
waktu minimal yang dibutuhkan untuk recall 24 jam konsumsi gizi adalah satu
hari (dalam kondisi variasi konsumsi pangan dari hari ke hari tidak beragam )
dan maksimal 7 hari. Namun paling ideal dilakukan dalam satu minggu atau 7
hari.
Pengulangan
recall dapat dilakukan untuk meningkatkan ketepatan data zat gizi yang
diperoleh. Pengulangan dapat dilakukan pada musim berbeda, missal recall 24 jam
konsumsi pangan yang pertama selama 7 hari dilakukan saat musim kemarau,
pengulangan recall 24 jam konsumsi pangan (recall 24 jam konsumsi pangan tahap
kedua) dilakukan selama 7 hari pada musim penghujan.
c.
Latihan Recall 24 jam Konsumsi Gizi
Latihan
recall 24 jam konsumsi gizi dapat dilakukan sebagai berikut :
1)
Melakukan informed consent
2)
Menanyakan makanan dan minuman termasuk suplemen
yang dikonsumsi responden pada waktu makan pagi kemarin sampai sebelum sarapan
hari ini beserta ukuran rumah tangga. Memperlihatkan model makanan (food
model)/pangan sesungguhnya kepada responden/subjek atau melihat daftar URT yang
ada untuk memperkirakan URT
3)
Menanyakan makanan selingan setelah makan pagi
kemarin hingga sebelum makan pagi hari ini beserta URT dan dibantu dengan model
makanan/melihat URT yang ada. Semua total waktu kegiatan konsumsi makanan,
minuman dan suplemen berjumlah 24 jam
4)
Menanyakan kepada responden/subjek apakah masih
ada makanan, minuman, suplemen yang terlewatkan?
5)
Memasukkan data pangan beserta URT ke formulir
dengan berat makanan
6)
Melakukan pengolahan data untuk mengkonversi
berat makanan ke dalam zat gizi dengan
bantuan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)
2. METODE ESTIMATED FOOD RECORD (Pencatatan
Pangan)
a.
Pengertian Pencatatan Pangan
Pencatatan pangan dilakukan dengan
mencatat segala makanan dan minuman serta suplemen vitamin dan mineral maupun
suplemen makanan lainnya yang dikonsumsi dari pagi sampai menjelang pagi (24
jam) dengan porsi atau ukuran rumah tangga yang dikonsumsi.
Hal-hal yang dicatat subjek atau
responden antara lain makanan dan minuman beserta ukuran rumah tangga dan
perkiraan berat makanan dan minuman menurut subjek . Tidak lupa dicatat
suplemen vitamin maupun mineral suplemen makanan lain yang dikonsumsi. Bila
memungkinkan maka nama makanan dan minuman kemasan termasuk suplemen dicatat
merek dan URT nya.
b.
Tahapan Pencatatan Pangan
-
Responden mencatat segala makanan dan minuman
yang dikonsumsi beserta ukuran rumah tangga atau porsi makanan secara rinci
termasuk suplemen yang dikonsumsi. Pencatatan dilakukan dilembar kertas yang
disediakan.
-
Pencatatan makanan dilakukan selama satu hingga
tujuh hari secara berurutan maupun tidak berurutan harinya yang mewakili satu
atau beberapa hari kerja (Senin, Selasa, Rabu, Kamis , Jumat ) dan hari libur
(Sabtu, Minggu) atau hari libur nasional/hari raya keagamaan.
-
Hasil pencatatan makanan dan minuman termasuk
suplemen beserta ukuran rumah tangga dari masing-masing makanan dan minuman
yang dikonsumsi dikonversi dulu ke berat makanan. Kemudian diolah secara manual
dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) dan kalkulator atau dengan
menggunakan software nutrsoft maupun nutrisurvey sehingga akan diperoleh nilai
energi dari masing –masing makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang setiap
hari dengan komputer. Bila hasil tiap individu dirata-rata maka akan dihasilkan
nilai zat gizi masyarakat atau kelompok penilaian rata-rata.
c.
Latihan Pencatatan Pangan
1)
Mencatat nama responden/subjek
2)
Melakukan rapport kepada subjek
3)
Membuat informed consent kepada subjek
4)
Memberi petunjuk secara ringkas bagaimana subjek
harus mencatat makanan, minuman, dan suplemen beserta URT dan perkiraan berat
yang dikonsumsi dalam sehari dan diulang minimal dua hari maksimal tujuh hari
5)
Memasukkan hasil pencatatan pangan pada formulir
6)
Menghitung zat gizi pangan masing-masing
3. METODE PENCATATAN PENIMBANGAN PANGAN
a.
Pengertian Pencatatan Penimbangan Pangan
Metode pencatatan penimbangan pangan
dalam survei konsumsi gizi merupakan Gold Standar (baku emas) untuk menentukan
seberapa banyak makanan dan minuman benar-benar dikonsumsi oleh seseorang atau
sekelompok masyarakat.
Pada metode ini responden atau
petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selam
1 hari.
b.
Tahapan Pelaksanaan Pencatatan Penimbangan
Pangan
-
Responden menimbang makanan dan minuman sebelum
makan, setelah selesai makan dan minum sisa makanan dan minuman ditimbang
kembali. Selisih makanan dan minuman awal adalah berat makanan dan minuman yang
dikonsumsi. Hasil penimbangan dicatat dalam lembar kuesioner penimbangan pangan
yang telah dipersiapkan.
-
Kegiatan penimbangan makanan ini bisa
berlangsung dalam satu hingga tujuh hari secara berurutan maupun tidak
berurutan harinya mewakili satu atau beberapa hari kerja (Senin, Selasa, Rabu,
Kamis, Jumat) dan hari libur (Sabtu, Minggu). Pengulangan hari dilakukan untuk
meningkatkan validitas hasil penimbangan makanan.
-
Hasil penimbangan dari masing-masing makanan dan
minuman yang dikonsumsi dapat diolah secara manual dengan menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM) dan kalkulator atau dengan menggunakan software
nutrsoft atau nutrisurvey, sehingga akan diperoleh nilai gizi dari makanan dan
minuman yang dikonsumsi seseorang setiap hari dengan komputer. Bila hasil tiap
individu dirata-rata maka akan dihasilkan nilai zat gizi masyarakat atau
kelompok penelitian rata-rata.
c.
Latihan pencatatan penimbangan pangan
Langkah – langkah pencatatan
penimbangan pangan
1)
Mencacat nama subjek
2)
Melakukan rapport kepada subjek
3)
Membuat informed consent kepada subjek
4)
Memberi
petunjuk secara ringkas bagaimana subjek menimbang
5)
Menjelaskan bagaimana subjek mencatat makanan
dan minuman sebelum dan sesudah dikonsumsi dalam sehari dan diulang minimal dua
hari
6)
Memasukkan hasil penimbangan pangan pada
formulir
7)
Menghitung nilai zat gizi masing-masing pangan
4. METODE FREKUENSI MAKANAN (FOOD FREQUENCY)
a.
Pengertian Kuesioner Frekuensi Makanan
Metode frekuensi makanan digunakan
untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau
makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun.
Metode sangat banyak digunakan dalam penelitian
epidemiologi karena metode ini relative sensitive mendeteksi kekurangan maupun
kelebihan zat gizi mikro (vitamin, mineral) yang banyak dihubungkan dengan
kejadian penyakit tertentu.
Metode ini juga cepat, murah, dan
mudah dilakukan dilapangan. Keunggulan FFQ yang lain mampu mendeteksi kebiasaan
makan masyarakat dalam jangka panjang dalam waktu yang relative singkat.
b.
Tahapan Melakukan Frekuensi Makanan
-
Membuat kuesioner frekuensi pangan berdasarkan
kebutuhan zat gizi yang diteliti khususnya pangan sumber vitamin dan mineral
tertentu serta kebiasaan makan masyarakat
-
Daftar nama makanan dan minuman dibuat
berdasarkan kelompok pangan lalu dibuat kategori respon berapa kali frekuensi
yang ada terhadap daftar nama makanan dan minuman termasuk suplemen yng sudah
dibuat. Frekuensi pangan yang ditulis berupa berapa kali perhari hingga berapa
kali pertahun, setelah itu dibuat rata-rata harian.
-
Setelah draf kuesioner frekuensi pangan siap,
maka perlu dilakukan uji coba dilapangan dengan menggunakan responden/subjek
yang mirip dengan calon subjek/responden sesungguhnya.
-
Contoh penggunaan frekuensi makanan missal roti
dikonsumsi dalam seminggu ada tiga kali dan dalam sehari satu kali, maka
frekuensinya sebanyak (3hari x 1kali)/7hari = 0,4 kali perhari
c.
Latihan menggunakan kuesioner frekuensi pangan
Langkah-langkah penggunaan kuesioner
frekuensi pangan :
1)
Melakukan pendekatan pada responden (rapport)
2)
Menanyakan kesediaan responden untuk terlibat
dalam penelitian dan konsekuensi dari penelitian (informed consent dan ethical
clearance)
3)
Mulai menanyakan kepada subjek dari makanan
pokok atau pangan sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi setiap hari, setiap
minggu, setiap bulan, atau bahkan sampai satu tahun
4)
Mengisikan kolom perhari dengan frekuensi suatu
makanan atau bahan makanan tertentu yang dimakan dalam satu hari.
5)
Semua data nama makanan dan minuman serta
suplemen sudah terisi dengan frekuensi, maka semua data frekuensi dijadikan
dalam hari; berapa kali perhari. Bila data yang diperoleh dalam minggu, maka
frekuensi dibagi tujuh hari (7 hari), bila data dalam bulan maka frekuensi
dibagi tiga puluh hari (30 hari)
6)
Cara menyajikan frekuensi pangan adalah
berdasarkan frekuensi yang paling sering dikonsumsi dalam satu kelompok pangan,
atau berdasarkan kajian zat gizi tertentu misal kajian anemia gizi dihubungkan
dengan konsumsi pangan kaya zat besi dan pangan yang menghambat penyerapan zat
besi
DAFTAR PUSTAKA
Laksmi
Widajanti. 2009. Survei Konsumsi Gizi. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Supariasa, dkk. 2001.
Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC